Kamis, 10 Mei 2012

RISAU



Penah menanyakan kepada putera puteri sampeyan, berapa PR yang harus dikerjakan malam ini? 
Bisa jadi sampeyan akan terkejut dan merasa iba pada buah hati sampeyan. Ia mungkin dengan lesu menjawab, "untuk pelajaran A, 2 halaman, pelajaran B, 1 halaman, ....". 
Waktu  tersisa sepulang sekolah seolah tak cukup untuk menuntaskan semua yang dibebankan. Buah hati sampeyan mungkin lupa mandi atau bahkan makan malam sambil menyelesaikan PR yang setumpuk . Dan itu berlangsung enam hari dalam seminggu, seusia anak sampeyan di bangku sekolah.

Sampeyan baiknya tak perlu risau kalau buah hati sampeyan mendapat nilai  tak proposional, menurut sampeyan. Apalagi pasang muka garang, kecut kayak sayur asem.

Bayangkan, buah hati sampeyan menggotong tas punggung seberat kurang lebih dua setengah kilo, Tubuh mungilnya tenggelam oleh tas punggungya. Teseok seok mencegat bis dipagi kusam dengan udara bercampur racun asap knalpot segala macam kendaraan. Bisa jadi tanpa sarapan karena takut ketinggalan bis, terlambat datang kesekolah. Ditambah risau dan takutnya anak sampeyan kena setrap guru BP.

Lalu usai sekolah, buah hati sampeyan terhuyung huyung memasuki rumah kosong, yang papa dan mamanya sibuk mengejar karier impian.Kemudian sampeyan mengubungi anak sampeyan, "Jangan lupa ya makan dulu, Mama sudah siapakan sayur kesukaanmu. " 

Anak anak sampeyan sungguh perlu diberi kasih sayang, serta didorong terus untuk menemukan bakat dan keahlianya.

Tak perlu kuatir anak sampeyan tak bisa mengikuti jejak sampeyan. Tak perlu menyalahkan sekolah, sistem pedidikan apalagi menyalahkan anak sampeyan

Sepanjang sampeyan membagi empati dan menanamkan moral yang baik. Memberi suri tauladan pribadi yang kokoh serta mengenalkan keagungan Tuhan sedini mungkin melalui keyakinan sampeyan. Yakinlah semua malaikat dan ciptaan Tuhan yang ada di langit, darat dan air akan menyertai perjalanan sukses anak sampeyan

























Tidak ada komentar:

Posting Komentar